Tak Berani Tersampaikan

12:18 am

Teruntukmu,
Pengagum aksara


Hai pengagum aksara! Yang baru saja terbangun. Yang semakin rajin mencipta. Yang semakin dikagumi perindunya

Perlu diapresiasi untuk segala aksara ciptaanmu. Bentuk tameng diri dari kelamnya dunia. Cara lari dari cepatnya roda dunia bergerak--berdasarkan perspektifmu. Hingga sampai di titik kau membenci perubahan. Padahal ia tak berhak untuk dipersalahkan

--------------------------------------------------------------
Aku tahu kau benci. Aku tahu kau tak suka. Karena seringnya aku menyadari lebih dulu. Orang yang lebih dulu sadar. Bukan kau--tentang perubahan. Caraku memang menyebalkan. Menodong dengan apa yang aku rasakan. Siapa yang berani menerimanya? Tapi kan katamu sendiri bahwa kita telah dewasa. Telah cukup waktunya untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan menerima apa yang menjadi hak kita--biasanya dikenal dengan nama umpan balik

Aku datang untuk mengulurkan tangan. Untuk memperkenalkan padamu. Untuk membantumu bangkit. Karena zona nyamanmu bukan untuk dipertahankan. Kau bisa saja tertinggal jika terus diam disana. Terlalu asyik dengan zonamu, yang ternyata hanya sekejap bisa dinikmati. Karena zona nyaman itu untuk dibawa jalan beriring.

Aku tak mungkin meninggalkanmu. Ini tanda terima kasih karena kau ada di banyak waktuku. Walaupun kata mereka, aku hanya dibodohimu karena aku hanya dicari karena kau butuh. Tapi bukannya kodrat manusia memang seperti itu?--Ini rasio yang berbicara, ditentang oleh afeksi

Omong-omong, aku menanti tulisanmu tiap waktu karena aku bisa membacamu lewat tulisan. Terkesan horor ya? Tapi itu caraku untuk menjagamu tetap di dekatku. Aku pengagum tulisanmu walaupun kadang sulit kumengerti. Aku pernah menyampaikan hal di atas dengan cara yang berbeda--posisinya aku yang salah. Tapi ini adalah tulisan dari alter egoku, dimana disini aku tidak salah.

Hai pengagum aksara! Tulisanku memang tidak seindah milikmu. Tidak semengagumkan milikmu. Hanya tulisan yang tak tersampaikan. Karena tak berani. Tapi aku harap kau menyempatkan diri untuk membaca ini



Ya, aku lemah. Aku neurotis. Kau tahu itu--ini bukan bentuk untuk affirmasi

Ini karena aku mencarimu
Kamu yang selalu berhasil membuat feelingku tidak dominan

You Might Also Like

0 comments