Jarak yang terbentuk ini membantuku menjelaskan. Bukan, bukan tentang aku yang selalu mengharapkanmu. Tetapi tentang jarak yang memisahkan kita. Orang bilang, jarak tercipta untuk menghadirkan hangat jika bertemu. Tapi yang terasa di setiap jarak ini adalah dingin. Ya itu karena kita tidak bertemu. Aku selalu cemburu dengan mereka yang bisa membuat jarak menjadi hangat. Hangatnya terpancar. Orang di sekitarnya merasakan, termasuk aku. Hal...Read More

Lagi, lagi, mendapat teguran. Merasa bersyukur sekaligus tertampar. Obrolan berat di siang dan sore itu ternyata cukup menguras energi. Seporsi hidangan nikmat ternyata tak cukup untuk  mengembalikan energi. Sebegitu beratnya pembicaraan ini. Perihal prinsip dalam hidup. Aku sendiri yang mengatakan, "Prinsip itu kita yang buat. Dijalankan atau tidak, kembali kepada si empunya prinsip". Ternyata ku berbicara layaknya orang yang paling teguh dengan prinsip....Read More

Teruntukmu, Pengagum aksara Hai pengagum aksara! Yang baru saja terbangun. Yang semakin rajin mencipta. Yang semakin dikagumi perindunya Perlu diapresiasi untuk segala aksara ciptaanmu. Bentuk tameng diri dari kelamnya dunia. Cara lari dari cepatnya roda dunia bergerak--berdasarkan perspektifmu. Hingga sampai di titik kau membenci perubahan. Padahal ia tak berhak untuk dipersalahkan -------------------------------------------------------------- Aku tahu kau benci. Aku tahu kau tak suka. Karena seringnya...Read More

Photo credit to : Dwita Cangkir ini masih kosong. Aku bisa saja mengisinya. jika aku ingin. Aku tak ingin, sayang. Mungkin belum. Iya, aku bisa mengisinya. Apapun yang kau pinta. Coklat hangat di kala dingin? Frappe saat harimu melelahkan? Soda di teriknya siang? Atau air dingin favoritmu? Tapi aku tak ingin, belum. Persepsi ini memaksaku. Pikiran demikian memang bukan mauku. Mau persepsi. Kamu tidak...Read More

My wish is only words, that is blown at the moment. It was so usual for me, a million-pop-wishes person. I never expect. Never. Never. Not ever. To get this surprise box. Boom! It was so sudden. Time stopped, memories ran for a second. Then time walked, it faded in when I told you, about it, my wish. Don't blame if I felt...Read More

A few days ago, you named us, twilight-mate. We used to enjoy many afternoons together. Moved from a rooftop to another rooftop. Waiting how the sun went down that day. We were so happy. So happy Until we didn't realize that we have the different line. Each line--yeah, yours and mine--ever crossed in that circumstances. Now It separated. Going far, far a way....Read More

The moon needs the sun to be glowing at the night The water needs the light to be the rainbow The paper needs the pen to be the masterpiece He needs you to be the human socially And it never goes wrong Cause this is a need. ...Read More

It's one of many ways. How will the star start to shine. Only a request; a hope; a person which showed that she is needed. If you know, her life was dark. So dark. Darker than the switch-off-lamp; then a silent city; than Tartarus; then a loss. The star was scared of life; of a lie; of line which had never crossed. She...Read More

Kau bertanya soal impian Kubalas dengan senyum penuh rahasia Ternyata kau menunggu Pintaku untukmu menjelaskannya dulu Tapi kau bersungguh untukku lebih dulu "Pentingkah untuk kau tahu inginku?" "Penting.... Karena aku sedang menyusun mimpi" "Inginku sangat banyak. Coklat panasmu bisa habis hanya karena mendengarkanku" "Tak apa, ayolah" Hmm Melihat matahari terbenam dari tempat yang berbeda-beda. Menikmati permen kapas biru muda. Berbaring di antara daun...Read More

Di tengah hawa kebahagian ini, seorang gadis duduk termenung. Ia sibuk memperhatikan sekitar. Sekumpulan anak kecil asyik bermain bola sambil membiarkan air menguyupkan mereka. Di ujung lapangan terlihat, seorang ibu--berpayung--yang tak henti meneriaki anaknya yang sudah basah kuyup. Di ujung lainnya, abang tukang baso sedang meneduhkan diri di pos ronda sambil menanti pembeli. Alam sedang berpihak padanya karena hujan adalah magnet paling sakti...Read More

Sulit diraih Tatapan hangatmu itu Yang dengan setia menanti Untaian kata mengenai langit hari ini Sulit diraih Pedulimu itu Yang dengan tak terpaksa hadir Menanyakan perihal apa kegiatanku hari ini Sulit diraih Adanya dirimu itu Yang dengan apa adanya Membopong diri yang terperangkap sepi Sekarang sulit diraih Karena perjalanan kita memang tak beriringan Tak juga berhenti dan menunggu Tetapi--terutama kau--mengejar mimpi esok hari...Read More

Kubuka gorden pagi ini Ingin memperoleh energi penyongsong hari Berkabut, kabur menatap dalam sepi Kecewa merundung diri Kuhapus kabur dengan lengan piyama ini Padahal aku punya OCD Tapi demi mendapat semangat pagi Aku rela mencuci piyama ribuan kali Semakin kuusap, semakin kabur Degup jantung pun tak teratur Ke mana. Bisa. Kupandang. Sosok. Indahnya. Tak bisakah kabut ini menghilang Hatiku tak ingin lengang 111016...Read More

Gadis kecil ini kembali menangis "Ada apa gerangan, sayangku?" Sesenggukannya kian kencang Tak berani menunjukkan wajahnya "Sayangku, tengoklah daun musim ini. Apa warnanya?" "Jingga kecokelatan" "Ada apa dengan dirinya hingga tampak menua?" "Akan gugur. Jatuh. Musim mengatakan ia harus begitu" "Sekiranya, apa yang dirasakan sang daun?" "Bahagia. Ia membahagiakan manusia. Terasa hangat, menurutku. Memberi warna baru pada taman. Ia pun bahagia karena ia...Read More

Ketukan pintu ini bermaksud baik Dengan asa yang menyegarkan Membawa energi positif nan hangat Bersiap menemanimu yang mendung Aku tak membawa buah tangan Hanya mata yang selalu jujur Dan diri beserta pelukan hangat Jika dirimu membutuhkannya Mari keluar dan jemput senyummu yang tercuri 300916 08.15 Teruntuk kau, sobat senja. Kau bisa membaca kembali sewaktu-waktu di sini ...Read More

Halo hujan! Baik sekali kau selalu turun di saat yang tepat. Membuat suatu kejadian berasosiasi dengan kejadian lain. Asosiasi itu bukan mewujudkan memori baru. Tapi menebalkan kembali garis penghubung yang telah berkali-kali dihapus. Bahkan kertasnya pun sudah mengelupas karena terlalu sering kuhapus. Halo hujan! Sebenarnya siapa pemeran utama dari kisah ini? Aku pikir aku yang punya cerita. Aku pikir ini cerita tentangku dan...Read More

Lagi, aku berhasil Melaksanakan jobdesk-ku dengan baik Tertulis atau tidak indikatornya pun Aku yakin aku mencapai nilai maksimal Pekerjaan yang selalu berhasil kulakukan denganmu Pekerjaan yang terjadi begitu saja, tanpa intensi untuk melakukannya Kau handal dalam hal ini, kan? Silakan dievaluasi sayang, aku pasti yang terbaik Dalam hal menyimpan rindu 240916 16.27 ...Read More

Entah hingga hujan kapan Aku menjadi bipolar--bahagia dan hancur Karena rindu 220916 21.37 ...Read More

Sejuta kata ini bertuan Tapi tidak ada penyampainya Dulu, hujan berpihak kepadaku Sekarang, hujan sibuk menyesali diri Sejuta kata ini tak sampai juga Jarak membuat kita sadar Bahwa dua ratus kilometer pemisah Tidak memberi penyelesaian Sejuta kata ini pun luruh bersama hujan Dan menyesal bersama 200916 18.59 ...Read More

Menunggu rintik hujan sore ini Sengaja kupilih satu menu kopi Kopi yang menyimpan kisah Kisah tentang kopi, hujan, dan senja "Gadis penggemar senja ini terus menunggu langit berubah warna menjadi favoritnya. Walau ia pesimis, karena rintik ini tidak hentinya berkunjung. Bersamaan dengan itu, kopi hitam datang. Diantar ia yang berpakaian senada sambil berkata 'Kopi ini pahit. Beberapa kenyataan juga pahit. Tapi manis itu...Read More

Sesak ini kembali memenuhi dada Aku tidak tahu apa ini Tidak familiar tapi terasa pernah ada Prasangka burukkah yang menghampiri? Semarang, 170916 19.18 ...Read More

Bawah. Bawah. Tanganku terus menggeser layar sentuh ini. Melihat kisah sahabat jauh atau dekat tentang harinya. Sampai tanganku menahan larinya lini masa. Terhenti. Berita bahagia lagi kudengar tentangmu. Aku tahu kamu bisa. Aku kenal kamu. Sejauh ini memang layak kau dapatkan--kata intuisiku. Kemudian feeling menyanggah--Yakin kau mau bahagia? Setelah dia tak menyelesaikan ceritanya? Setelah dia selalu mendapatkan apa yang diinginkan dan kau tidak?...Read More

"Sepertinya aku iri dengan city lights" "Mengapa?" "Bahkan tanpa usaha apapun, ia berhasil membuatmu tersenyum" "Here comes, kamu yang hiperbolik. Tapi... tahukah kau mengapa aku suka city lights?" "Hmm?" "Karena ia sepertimu--tanpa usaha apapun--berhasil membuatku tersenyum" 080916 21.15 ...Read More

Langit mendung itu masih sama. Bisikan angin masih tentang hal yang sama. Tawa di balik cerita pun sama adanya. Eksistensimu yang sempat sirna, tidak berbeda dengan sekian langit mendung yang lalu. Semua masih sama. Bedanya kali ini adalah tatapan hangat pertanda kau menyadari aku ada 120916 00.13 ...Read More

Di bawah langit biru dan awan putih Ku terdiam memandang langit Mengikuti lekuk cumulus Mencari jawaban dari keraguan hati Lalu kusetel serangkaian nada Yang menyatu dengan kata indah Lagu tentang langit hari ini Dan impian besarku dalam hidup Walau tidak menjawab ragu ini, Tetapi terima kasih karena kau mengingatnya ...Read More

Apalah arti suatu masa Ketika sekarang menjadi lalu Kemudian, depan menjadi sekarang Selalu bergerak tanpa menghiraukan sekitar Termasuk aku yang selalu rela menerima (kembali) Lalu ditinggalkanmu (lagi) dari masa ke masa ...Read More

Di hari yang cerah ini Di tengah kebahagiaan yang menyelimuti Di antara canda tawa yang muncul Kau hadir Hilang sekian ratus hari Lenyap ditelan hiruk pikuk kota Membawa pergi hangat yang sempat hadir Dulu kita masih kecil Kau menuntunku hingga hanyut dalam rengkuhmu Tapi justru kau menghindar dengan memilih rengkuhnya Wajar kan jika ku pergi? Iya aku dulu masih kecil Semoga kehadiranmu tidak...Read More

di antara kebahagiaan yang eksis di dunia maya bisakah kau berhenti untuk membohongi diri sendiri di antara kebahagiaan yang eksis di dunia maya bisakah kau berhenti untuk membohongi diri sendiri ...Read More

"Izinkan ku bercerita padamu, ya? Tahukah kau kalau aku adalah orang yang lemah?" Raut wajahmu terperangah ketika ku katakan seperti itu "Kau adalah orang terkuat yang pernah kutemui Bersinar seperti bintang yang kau impikan Menyinari mereka yang tengah berjalan menuju pulang" Ujarnya berapi-api Sambil tersenyum kugelengkan kepala "Tidak, imajiku Sadarkah kau jika bintang itu diam sendiri di luasnya langit? Berikan sinarnya kepada insan...Read More

Ku berikan itu tulus padamu Karena memang itu milikmu yang sementara kusimpan Apa isinya? Isinya cahaya Cahaya kebahagiaan yang kusimpan dengan apik Bahkan silauan atau kerlipan kecil ada disana Kutitipkan itu padamu Kamu punya pilihan untuk mengembalikan Tetapi kau lebih memilih langkah itu Membuka beberapa langkah di belakangku Hingga cahaya membuncah, berebut mengudara Sayangnya, aku, petrikormu, menitipkan cahayaku disana Hingga semua Lenyap seketika...Read More

Berhadapan denganmu di persimpangan ini, bukan yang tersirat di pikiran Dalam diam kita berdiri. Hanya diam Kau memandang ke bawah dalam renungan, aku ke atas dalam memori Linimasa kita berhenti, tetapi tidak sinkron Kau berkembang ternyata Tetapi tidak berani melepas masa lalu Lemah untuk orang sekuat dirimu Kejam jika membohongi diri sendiri Jadi harus berapa lama kau diam? Kutitipkan kotak berpita biru ini...Read More

Sesosok insan masih memandang ke arah yang sama Tak berkedip, tak juga menundukkan pandang Mengapa masih memandang sang bintang itu? Bintang itu memang bersinar Tetapi sadarkah sinarnya sudah redup? Sinar yang dikeluarkan hanya bentuk hal kecil Yang bisa dia usahakan untuk sekitar Mengapa tak kunjung menundukkan pandangan? Lihatlah sang bunga di sisimu Ia sudah mengeluarkan auranya Untuk bisa menarik perhatianmu Bintang itu sudah...Read More

Siang mengharu biru Bukan karena hujan Bukan karena peristiwa sendu Tapi karena kisah tak sengaja didengarkan Salah memang sesosok manusia berharap Berlagak sok tau seperti penguasa dunia Layaknya jalan kehidupan lurus Tanpa aral melintang Padahal ia hanya titik di dunia yang fana Memang ia tumbuh karena harap Tapi harap berlebih yang menjatuhkannya lagi Sekarang menangis menggaruk udara menyalahkan dunia Terima kasih sudah menempanya...Read More

4.44 Titik kebahagiaan muncul Titik insan menyiapkan diri untuk menghadapi dinginnya malam Matahari tak lagi berlagak sok perkasa Kini ia merangkul hangat orang sekitarnya Kau yang tetap penuh aktivitas? Diselipkannya energi tambahan Kau yang ingin meredam kelelahan hari itu? Diberikannya selimut hangat Adik kecil yang bermain layangan? Dengan bantuan angin, dihembuskan tipis agar layangan itu terbang bebas Ibu dengan adik kecil yang tak...Read More

Apa kabarmu? Kupastikan itu pertama terucap Ribuan kali memang kita bertanya dalam harap Tapi kupastikan ini pertama jika kita bertatap Apa kabarmu? Kuliahmu. kegiatanmu. kehidupanmu Cerita yang tidak asing tiap harinya, dulu Tetapi sekarang menjadi arsip yang tertutup debu Apa kabarmu? Semoga cerita yang hadir tidak membuatmu menangis Lelah pasti menghampirimu ibarat tak berujungnya garis Di antara gencatan kehidupan yang semakin mengiris Tetap...Read More

Aku menulis karena sedih Sedih karenanya, aku menulis Aku menulis karena gundah Gundah karenanya, aku menulis Aku menulis karena cemas Cemas karenanya, aku menulis Hey kamu, Tidak bisa kamu menulis karena bahagia? Karena bahagia tidak hadir ketika menulis tentangmu Jawabnya santai ...Read More

Kata berkumpul memenuhi pikiran Terkatup mulut menunjukkan pertanda Tatapan matamu takkan berbohong Manusia penuh ketidakrealitasan pertimbangan Sampaikan khawatir jika begitu adanya Gengsi mematikan aksi, tahukah kamu? ...Read More

Lewat angin dingin setelah hujan ini, Bantu ia untuk menjawab “Bisakah ia menerima titipan limpahan rindu?” Bersamaan  dengan itu, Jawaban atas permintaannya adalah “Selalu. Ku selalu memaafkan dan mendoakannya” ...Read More

Selamat malam, imajinasiku Angan menggapai itu kabur Bahkan hilang ditelan bunyi rintik hujan Tiga tahun yang lalu Kau tahu, imajinasiku? Amarah membuncah mengalahkan angan Bahkan hilang bersama rintik hujan Di hari-hari ini Wahai imajinasiku, Boleh ku menyampaikan sesuatu? Titik terang akhirnya menghampiri kelamnya perjalanan Aku tahu titik itu tak bisa diam bertualang Jika bersinggah, semoga kau, imajinasiku, menyisipkan bayangan yang ku tampilkan dalam...Read More

Hai sobat senja Maaf atas kecemasan ini Karena terlalu membelenggu Jangan salahkan aku atas bisikan ini Kegelapan menyerap memoriku tentangmu Khawatir menghantui puncak perasaan Karena terang pun berani jamin apa Senyum itu yang kuharap ada Bukan imajinasi melambung tinggi Dusta jika kau bilang baik saja Hai! Aku lama mengenalmu Kuharap... walau ku tak yakin Aku cukup mengenalmu Sok pembaca pikiran memang Tolong usir...Read More

Senyum matahari yang lebih riang dari biasanya Kejaran partikel angin yang lebih kencang dari biasanya Payungan awan yang lebih meneduhkan dari biasanya Dunia seperti berkonspirasi Menemani kekosongan ini Lagi-lagi kosong Karena terpaan memori Layar tancap bisa begitu menggoyahkan ternyata Hasil rekayasa sang sutradara Implementasi ide sang pembuat naskah Mereka seperti berkonspirasi Menciptakan kekosongan ini Lalu salah siapa? Bukan salah sang sutradara Bukan sang...Read More

Istilah ini pertama kali kukenal saat membaca salah satu bahasan di psikologi kesehatan. Singkatnya, ku langsung jatuh cinta dengan istilah ini Ya, aku memang penganut "mind over body". Segala yang ada di pikiran, pasti berdampak juga secara fisik. Ketika dalam pikiran, kamu tak meyakini dirimu sendiri, maka dirimu benar-benar tak akan bisa melakukannya. Tapi ketika kamu yakin dan bertekas ketika kamu bangun dari...Read More

Senandung ringannya menenangkan Tapi itu bukan kamu Tawanya riang Tapi itu bukan kamu Ceritanya membahagiakan Tapi itu bukan kamu Sorot matanya tajam Tapi itu bukan kamu Perilakunya meyakinkan Tapi itu bukan kamu Energinya menyebar ke sekitar Tapi itu bukan kamu Jadi kembalilah! Ke dirimu yang sebenarnya Ke realita Ke titik dimana ungkapan ini menyadarkanmu bahwa kamu terlelap dengan topeng palsumu - aku yang...Read More

Hiruk pikuk dunia. Sangat kelam. Meringkuk, itu aku. Katanya itu posisi ternyaman manusia. Kembali ketika ia menjadi janin. Takut, pun aku. Rasa di balik perilaku itu. Katamu, dunia memang begitu. Penuh rahasia. Penuh misteri. Penuh gejolak. Bisakah gejolak itu dihentikan? Jelaskan caranya Aku ingin tenang. Aku tidak ingin gejolak. Tidak pula kekelaman dunia. Lemah ya? Kamu pasti hanya tertawa jika aku bercerita. Makanya...Read More

Jika kau bercerita, Bolehkah sesekali ku tidak mendengarkan? Hanya ketika aku lelah dengan dunia Jika kau masih terus bercerita, Izinkan ku mengabaikannya, ya? Hanya ketika ku sadar dan aku bersyukur Dengan adanya kau di hidupku ...Read More

Here it is! 2015 moments. There’s so many up-and-down, yeah I know. Here’s the (little part of) sweet moments (starts from left tp right after sort by timeline): 1. Jakarta tour! Dari museum satu ke museum yang lain. Naik Jakarta city car. Dapat jurnal, rasanya kayak study tour. Menutup hari dengan senja di Monas 2. Doraemon secret gadget expo 3. Shon nemenin Manda...Read More

Hey! Mau sharing sedikit. Baru saja mendapatkan fakta unik yang hmm bikin diri sendiri ini berpikir. Di akhir 2015, baru sadar kalo mendapatkan banyak pembelajaran. Pertama, dari bantu konseling S-2, ku bisa tahu bahwa selama ini pola reaksi emosiku selalu sama. Katanya sih sebagai orang dewasa, udah harus bisa mengantisipasi emosi yang akan muncul. Tapi ternyata pas ditilik lagi ciri-ciri perkembangan dewasa dan...Read More