Ku berikan itu tulus padamu Karena memang itu milikmu yang sementara kusimpan Apa isinya? Isinya cahaya Cahaya kebahagiaan yang kusimpan dengan apik Bahkan silauan atau kerlipan kecil ada disana Kutitipkan itu padamu Kamu punya pilihan untuk mengembalikan Tetapi kau lebih memilih langkah itu Membuka beberapa langkah di belakangku Hingga cahaya membuncah, berebut mengudara Sayangnya, aku, petrikormu, menitipkan cahayaku disana Hingga semua Lenyap seketika...Read More

Berhadapan denganmu di persimpangan ini, bukan yang tersirat di pikiran Dalam diam kita berdiri. Hanya diam Kau memandang ke bawah dalam renungan, aku ke atas dalam memori Linimasa kita berhenti, tetapi tidak sinkron Kau berkembang ternyata Tetapi tidak berani melepas masa lalu Lemah untuk orang sekuat dirimu Kejam jika membohongi diri sendiri Jadi harus berapa lama kau diam? Kutitipkan kotak berpita biru ini...Read More

Sesosok insan masih memandang ke arah yang sama Tak berkedip, tak juga menundukkan pandang Mengapa masih memandang sang bintang itu? Bintang itu memang bersinar Tetapi sadarkah sinarnya sudah redup? Sinar yang dikeluarkan hanya bentuk hal kecil Yang bisa dia usahakan untuk sekitar Mengapa tak kunjung menundukkan pandangan? Lihatlah sang bunga di sisimu Ia sudah mengeluarkan auranya Untuk bisa menarik perhatianmu Bintang itu sudah...Read More

Siang mengharu biru Bukan karena hujan Bukan karena peristiwa sendu Tapi karena kisah tak sengaja didengarkan Salah memang sesosok manusia berharap Berlagak sok tau seperti penguasa dunia Layaknya jalan kehidupan lurus Tanpa aral melintang Padahal ia hanya titik di dunia yang fana Memang ia tumbuh karena harap Tapi harap berlebih yang menjatuhkannya lagi Sekarang menangis menggaruk udara menyalahkan dunia Terima kasih sudah menempanya...Read More

4.44 Titik kebahagiaan muncul Titik insan menyiapkan diri untuk menghadapi dinginnya malam Matahari tak lagi berlagak sok perkasa Kini ia merangkul hangat orang sekitarnya Kau yang tetap penuh aktivitas? Diselipkannya energi tambahan Kau yang ingin meredam kelelahan hari itu? Diberikannya selimut hangat Adik kecil yang bermain layangan? Dengan bantuan angin, dihembuskan tipis agar layangan itu terbang bebas Ibu dengan adik kecil yang tak...Read More

Apa kabarmu? Kupastikan itu pertama terucap Ribuan kali memang kita bertanya dalam harap Tapi kupastikan ini pertama jika kita bertatap Apa kabarmu? Kuliahmu. kegiatanmu. kehidupanmu Cerita yang tidak asing tiap harinya, dulu Tetapi sekarang menjadi arsip yang tertutup debu Apa kabarmu? Semoga cerita yang hadir tidak membuatmu menangis Lelah pasti menghampirimu ibarat tak berujungnya garis Di antara gencatan kehidupan yang semakin mengiris Tetap...Read More

Aku menulis karena sedih Sedih karenanya, aku menulis Aku menulis karena gundah Gundah karenanya, aku menulis Aku menulis karena cemas Cemas karenanya, aku menulis Hey kamu, Tidak bisa kamu menulis karena bahagia? Karena bahagia tidak hadir ketika menulis tentangmu Jawabnya santai ...Read More

Kata berkumpul memenuhi pikiran Terkatup mulut menunjukkan pertanda Tatapan matamu takkan berbohong Manusia penuh ketidakrealitasan pertimbangan Sampaikan khawatir jika begitu adanya Gengsi mematikan aksi, tahukah kamu? ...Read More

Lewat angin dingin setelah hujan ini, Bantu ia untuk menjawab “Bisakah ia menerima titipan limpahan rindu?” Bersamaan  dengan itu, Jawaban atas permintaannya adalah “Selalu. Ku selalu memaafkan dan mendoakannya” ...Read More

Selamat malam, imajinasiku Angan menggapai itu kabur Bahkan hilang ditelan bunyi rintik hujan Tiga tahun yang lalu Kau tahu, imajinasiku? Amarah membuncah mengalahkan angan Bahkan hilang bersama rintik hujan Di hari-hari ini Wahai imajinasiku, Boleh ku menyampaikan sesuatu? Titik terang akhirnya menghampiri kelamnya perjalanan Aku tahu titik itu tak bisa diam bertualang Jika bersinggah, semoga kau, imajinasiku, menyisipkan bayangan yang ku tampilkan dalam...Read More

Hai sobat senja Maaf atas kecemasan ini Karena terlalu membelenggu Jangan salahkan aku atas bisikan ini Kegelapan menyerap memoriku tentangmu Khawatir menghantui puncak perasaan Karena terang pun berani jamin apa Senyum itu yang kuharap ada Bukan imajinasi melambung tinggi Dusta jika kau bilang baik saja Hai! Aku lama mengenalmu Kuharap... walau ku tak yakin Aku cukup mengenalmu Sok pembaca pikiran memang Tolong usir...Read More

Senyum matahari yang lebih riang dari biasanya Kejaran partikel angin yang lebih kencang dari biasanya Payungan awan yang lebih meneduhkan dari biasanya Dunia seperti berkonspirasi Menemani kekosongan ini Lagi-lagi kosong Karena terpaan memori Layar tancap bisa begitu menggoyahkan ternyata Hasil rekayasa sang sutradara Implementasi ide sang pembuat naskah Mereka seperti berkonspirasi Menciptakan kekosongan ini Lalu salah siapa? Bukan salah sang sutradara Bukan sang...Read More