Jatuh

11:00 pm

Semesta: Jatuh?
Aku: Ya
Semesta: Apa yang jatuh?
Aku: Hati ini *tunjuk ke dada*
Semesta: Sejak kapan?
Aku: Ini sudah jatuh dari dulu, sudah jatuh dari 3 tahun yang lalu
Semesta: Setelah jatuh diapakan?
Aku: Aku biarkan dia tetap jatuh
Semesta: Kau biarkan dia diam disana?
Aku: Ku biarkan dia tetap diam disana
Semesta: Apa kau gila membiarkan cintamu tetap diam?
Aku: Mau apa lagi, karen tidak ada yang lebih indah dari cinta dalam diam
Semesta: Jadi kau membiarkannya terjebak dalam diam?
Aku: Aku membiarkannya diam agar dia menjadi indah, tentu saja indah pada waktunya
Semesta: Dan kau menikmatinya?
Aku: Aku menikmati jatuhku. Aku menikmati diamku saat melihatnya, tanpa tau apakah hatinya juga terjatuh untukku, tanpa tau apakah dia akan menadahi hati ini saat terjatuh untuknya
Semesta: Jadi kau memutuskan untuk menjadikannya sebuah misteri?
Aku: Yep, tapi ini misteri Ilahi, karna hanya Allah yang tau. Tidak ada yang tau akan hal ini selain diriNya. Kalaupun berjodoh, takkan ada seseorang pun atau apapun di dunia ini yang bisa membuat kami tidak bersama, begitupun sebaliknya
Semesta: Tapi setelah jatuh, menurutmu siapa yang harus bertanggung jawab?
Aku: Hmmm, aku tak tau, apa menurutmu dia akan bertanggung jawab? Bahkan gravitasi pun takkan mau bertanggung jawab atas jatuhnya hati ini. Tidak ada yang salah akan hal ini, dan tidak ada yang perlu bertanggung jawab
Semesta: Jadi sekarang apa yang akan kau lakukan?
Aku: Apa yaaa... Membiarkannya tetap diam. Atau mungkin membiarkannya terjatuh kembali, dan bisa saja terjatuh karna orang yang sama ataupun berbeda. Haha, aku tak tau, itu sih terserah hatiku. Hehe

repost dari tumblrnya ka riri. hahahhaha *speechless*
-the falling person, maybe._.-

You Might Also Like

0 comments