Aroma peppermint tea langsung terhirup begitu ku tersadar dari tidurku. Secangkir teh hangat telah tersaji di sisi. Entah bagaimana kau selalu tahu jika tidurku tak nyenyak malam ini. Entah di mana kau mengambil kursus membaca pikiranku. Padahal aku yang sering dicap mengambil kursus tersebut.
Aroma itu pagi ini tidak membuatku ingin bangun dan beraktivitas. Bisa ku ambil libur hari ini? Mimpi semalam menguras energiku. Memang mimpi hanya bunga tidur atau pewarna istirahat. Jika begitu, mungkin mimpi semalam warnanya hitam kelam.
Tidak mungkin aku menjadi jahat untukmu, yang langsung menyajikan teh favoritku setiap pagi--setelah mimpi burukku. Mimpi buruk tentangku yang ternyata tidak baik untukmu.
Aku terhenyak. Katanya, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Aku takut memang begitu. Tak baik untukmu yang terbaik. Mungkinkah tidak baik dipasangkan dengan yang baik?
Aku ingin tidur saja ya.
Bukan.
Aku bukannya ingin terus bermimpi.
Aku hanya tak sanggup menghadapi realita.