First thought in 22
12:17 am"Sudah berapa orang yang kamu kecewakan dalam hidup?"
Bisa bayangin bangun dengan pertanyaan itu? Pagi ini aku seperti itu. Bisa bayangin bagaimana kelanjutan harinya? Yang ini, gak usah dibayangin karena gak sehat buat kesehatan mental.
Bukannya gak berpikir positif. Itu sudah sering kulakukan. Tapi menurutku, perlu sesekali untuk berpikir kayak gini. Tujuannya agar kita bisa tahu lebih esensi dan memaknai kepositifan itu. Tahu kan prinsip "kebahagiaan gak akan pernah dirasakan, jika tidak pernah merasakan kesedihan". Tetapi pemikiran kayak gini yang bikin kita refleksi diri atas apa2 yang mungkin telah, sedang, atau akan kita lakukan. Bikin lebih berhati-hati dalam bersikap.
Oiya karena waktu luang sekarang banyak, jadi sering berkontemplasi. Ini juga kemungkinan karena kematangan berpikir. Secara usia memang begini. Bagus, karena jadi semakin dalam mengenal diri sendiri. Tapi untuk beberapa kondisi ya gak sehat juga. Akhirnya, banyak mempertanyakan apa-apa di hidup. Lalu mencoba jawab sebisa mungkin.
Paling krusial sih ini. Mengapa apa yang kita inginkan gak selalu terwujud?
Ini bisa dilihat dari banyak sisi sebenarnya. Mungkin tiap orangnya punya pendapat lain, tetapi bagiku, pertama, jika terwujud selalu, kita ak akan pernah ngerasain bahagia saat terwujud. Semua rasanya sama. Kedua, Tuhan ingin kita untuk terus meminta kepadaNya. Kebayang kan jika selalu terwujud, kamu akan menggampangkan semuanya. Kemungkinan menjauh sangat mungkin. Ketiga, banyak dosa kita yang belum terampuni sehingga menutupi jalan kebaikan. Wah ini, yang ketiga paling sering terpikir. Semacam tahu apa salahnya, tapi menyepelekan. Takut banget sama ini karena kayak ciri-ciri orang munafik. Naudzubillah semoga tidak termasuk ke dalamnya. Jangan lupa untuk minta ampun sebanyak-banyaknya.
Kemudian ketika keinginan tidak terwujud, ada beberapa opsi kan? Ada yang bisa diwujudkan tapi gak sekarang atau digantikan dengan yang lebih baik. Sadar gak sebagai manusia, kita sering mengabaikan opsi-opsi ini. Ambisinya selalu ingin terwujud. Padahal kita gatau mana yang baik buat kita dan mana yang tidak. Hanya Ia yang Maha Mengetahui. Persis kayak ayat favorit, yaitu QS. Al-Baqarah : 216, yang isinya "Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
Kalo sudah begini, silakan tampar diri sendiri hingga sadar. Karena yang TuhanMu mau cuman satu. Ia mau kamu mengerti. Mengerti caranya, kebijakannya, dan aturannya.
Jadi, sudah berapa orang yang kamu kecewakan dalam hidupmu?
Mungkin bukan berapa banyak orang. Sebanyak-banyaknya orang itu, kamu masih bisa hidup dengan baik-baik saja. Manusia masih bisa sembuh kecewanya, lewat cara Allah dengan membolak-balik hatinya. Tetapi bagaimana jika justru Allah yang kamu kecewakan?
Masih berani meminta ini-itu?
0 comments