Berhentilah kau di sana. Jangan bergerak. Gerakmu menakutkan. Biarkan aku yang bergerak. Mengejarmu pulang, mengucapkan salam pengantar tidur. Jangan menghampiriku. Nanti badai akan datang padamu. Katanya, ia menular. Seperti kutukan atas kesombongan yang ada sejak dulu. Biarkan tulisan ini menjadi saksi bisu. Atas kesombonganku. Atas denialku. Atas kesalahanku. Dan atas pengakuan dosaku. ...Read More
Seorang gadis duduk di pojok restoran cepat saji yang cukup terkenal. Terdiam di tengah keramaian. Memilih duduk di suatu sudut, menghindari gemerlapnya dunia. Ia seolah menghindar. Terlalu takut karena baru saja tersadar akan kejamnya dunia. Ia terdidik dengan keinginannya yang selalu tercapai. Ia terdidik untuk tak pernah salah. Ia terdidik di antara kebahagiaan dunia, sesemu apapun itu. Salahkah gadis itu? Ia menyesal.. Dunia...Read More
Terima kasih sebesar-besarnya ingin ku berikan padamu Bukan karena perilaku besar Oleh sebab kau handal dalam menarik-ulur aku agar selalu mengingat-Nya Hebatnya, yang kuingat adalah tarikan tersebut membuatku ingin mendekati-Nya Kau mungkin tidak sadar. Tapi salahkah aku menganggap bahwa rahmat-Nya turun melaluimu? ...Read More
Siapkanlah sejuta pertanyaanmu untuk kepergianku Tanyakanlah tiba-tiba agar malamku menjadi sendu Tapi, Sayangku Siap takkan membuatku menjawab tanya itu. Bahkan akan kubiarkan diriku tenggelam dalam sendu. Sebab lebih baik jika kau tidak tahu. Lebih baik jika kau memprediksi jawabku--yang takkan sampai. Agar renungan mengisi waktu sebelum tidurmu. Tidurmu akan nyenyak karena lelah menggerutu. Kau tidak tahu isi hati seseorang, sayangku. Aku pun tidak...Read More