Haruskah aku bertanya lagi?
Dengan sedikit cerita, tanpa mendengar suaramu.
Biarkan aku bersua dengan sunyinya alunan musik kala kau ada.
Sebab aku lelah berdiam dengan ramaimu.
Sebab aku takut meledak di hadapanmu.
Haruskah aku bersembunyi lagi?
Dengan kutinggalkan sedikit kenangan.
Sebagai tanda terima kasihku.
Biarkah aku bergemuruh dengan ricuhnya isi pikiranku kala kau ada.
Sebab aku selalu berharap kau bukan hanya mimpi.
Sebab aku kan menangis ketika terbangun.
Hari ini hujan membuat gusar.
Makanan pun tidak memenuhi selera.
Tapi aku memilih minggat.
Karena aku tidak kenal kata peduli.
Aku memilih melanjutkan roda ini berputar
Tetapi kau bertingkah seperti anak kecil.
Tidak mau bermain ketika dia ada.
Lalu iri ketika mainanmu direbut.
Kemudian berlari ketika ditegur.
Berlari, menghindar, lalu menghilang.
Aku pun bersahut untuk berhenti.
Atau sambil berlari, silakan kau tengok sekitarmu.
Bukan kamu seorang diri yang sedang berjuang.
Bukan berlari yang dapat kau jadikan pilihan.
Aku pun berjuang,
maka kau harusnya begitu.
Begitu kataku,
kepada diriku.