Heyho!
Lagi kangen sama Ghibli dan seisinya, jadi daripada dipendam, mending dibagi-bagi hehe. Kira-kira sebulan kemarin ku berkesempatan jadi volunteer dari Ghibli Exhibition yang katanya terbesar se-Asia Tenggara. Banyak yang nanya, "Kok bisa Man jadi volunteer?". Paling cuma ku jawab, "Bisa dong" haha bikin kesel. Oke, ku akan cerita perjalanan hidupku dan Ghibli. Tsah. Mungkin akan sedikit fangirling hehe.
Pertama kali nonton film Ghibli itu pas pelajaran bahasa Jepang di SMA. Langsung dikasih Spirited Away. Responku saat itu "Ih apaan sih ini film? Gak jelas banget". Gak paham kenapa sih pilihnya babi? Kenapa ada kaonashi? Itu naga ngapain? Akhirnya, gak paham sama jalan ceritanya. Iya, SA yang sangat surealis itu belum sampai ke otak yang realis ini. Tapi seiring berjalannya waktu, pas Kuliah tiba-tiba tahu aja dengan film-film Ghibli. Mungkin ku sudah lelah dengan yang real dan butuh dicekokin imajinasi yang banyak. Film kedua yang ditonton : Totoro. Nice choice! Udah pernah tahu, tapi baru tahu kalo ini Ghibli. Bahkan sempat mengira Totoro dan Totto-chan itu cerita yang sama... Krik. Senang dengan imajinasi Bapak Miyazaki dan kawan-kawan yang wow banget bisa ada makhluk kayak Totoro dan Nekobus, bikin ku jadi nonton film lainnya. Mulai dari Howl, Poppy Hill, etc. In love bangetnya sama Poppy Hill kayaknya, genre Slice of Life yang heart-warming. Oiya, sebenarnya sampai saat ini belum ditonton semua karena mau nontonnya ngurut dari tahun keluarnya--abis Poppy Hill, langsung loncat Nausicaa, Laputa, dst--tapi stuck di tengah suatu film karena selalu ngantuk--sebut saja : Porco Rosso--pengakuan dosa.
Kalo soal Ghibli Jakarta, tahu dari twitternya Sherina sekitar bulan Maret. Pas tahu film-filmnya akan ditayangin di bioskop dan ada exhibitionnya, rasanya langsung teriak waktu itu. Apalagi pas tahun lalu ke Jepang, gagal ke Ghibli Museum Mitaka karena sudah full. Mengobati diri ke Donguri saja. Jadi ini obat banget. Begitu tahu ada oprec volunteer screening, tertarik banget. Ditambah Jatos termasuk dalam list bioskop yang menayangkan Spirited Away--waktu itu masih di Jatinangor--jadi deket kan. Ditambah lagi dengan harapan bisa masuk Exhibition nanti dengan cuma-cuma atau diskon lah--udah kebayang harganya akan tidak pas di kantong.
Tbh, kurang suka dengan manajemennya yang masih ngawang pas Spirited Away. Volunteer baru dibrief di hari H dengan sistem-sistem yang masih didiskusikan, bahkan akhirnya kita rampungin sendiri. Tapi ketemu teman-teman baru yang punya background fans Ghibli itu menghapus kekesalan hehe. Oiya, film Ghibli yang ditayangin di bioskop punya impresi tersendiri. Bikin kita sadar sama hal-hal yang luput ketika kita nonton ilegal haha, seperti ternyata tiap ada Kaonashi, ada background musik gamelan; ya semacam itulah pokoknya film jadi berasa sangat magical. Ini teriak-teriak happy pas nontonnya.
Volunteer screening selanjutnya--Totoro--ku pindah ke Depok. Selain karena udah gak ada alasan kuat untuk tetap di Jatinangor, Depok berhasil diperjuangkan biar masuk dalam list bioskop yang menayangkan film Ghibli. Manajemen jauh lebih baik walaupun banyak miss di beberapa sisi. Di sini ketemu teman baru lagi yang fans Ghibli--gak sih, separonya itu temen-temenku. Struggling disini lebih berasa karena kita harus ada di bioskop tiap hari--sekalian sounding WOG. Melayani pembelian tiket nonton--sistemnya beda dengan pembelian tiket biasanya, tanya jawab soal Ghibli dan eksibisinya, kenalin Ghibli ke orang-orang yang nanya karena lihat banner WOG atau Totoro dari kayu, bagi-bagi kipas Totoro, dll. Yang seru dari kali ini, bikin akrab sama seisinya bioskop dari Mbak Ticketing, Mbak-Mas Popcorn, dan Mas Satpam. Sampai pas kerjaan kita kelar, main ke bioskop buat nonton tapi malah ditanya "Kok gak ada yang jaga lagi?". Kita sampai bikin kaos--seniat itu haha. Btw, pengalaman lucu pas nonton Totoro itu ada anak yang selalu jerit tiap ada Totoro, yang bikin seisi bioskop ketawa.
Pas penayangan Ponyo, gak banyak cerita sih karena dari 7 hari harusnya jaga, cuma ikut 2 kali karena masih hawa-hawa lebaran dan di hari ke 5 jadi hari terakhir di bioskop itu. Pas pertama kali datang jaga lagi, langsung salim sama penghuni bioskop--kan ceritanya abis lebaran. Tapi besoknya salim lagi karena hari itu hari terakhir dan harus pamit. Besoknya Ponyo pindah ke bioskop satu lagi. Nah di bioskop satu lagi, gak perlu volunteer karena pembelian tiket dan pemberian merchandise bisa dihandle sama bagian Ticketingnya. Agak sedih sebenarnya jadi susah kesempatan buat kumpul Ghibli Depok, tapi at least gak kelimpungan tiap sore buat cari siapa yang jaga.
Btw, setelah Ponyo di bulan Juli, ada Mononoke di bulan Agustus. Yang coming soon adalah Howl's Moving Castle di bulan Oktober. Setelah itu, masih akan ada screening sampai bulan Maret 2018, kalo gak salah. Stay tuned di twitter, instagram, dan webnya biar gak ketinggalan info. Kayak aku yang ngejar info volunteer terus haha.
Rencana awalnya, mau cerita soal WoG Exhibition juga, tapi ternyata ini aja udah panjang. See you on the next post!
The next post, click here
Lagi kangen sama Ghibli dan seisinya, jadi daripada dipendam, mending dibagi-bagi hehe. Kira-kira sebulan kemarin ku berkesempatan jadi volunteer dari Ghibli Exhibition yang katanya terbesar se-Asia Tenggara. Banyak yang nanya, "Kok bisa Man jadi volunteer?". Paling cuma ku jawab, "Bisa dong" haha bikin kesel. Oke, ku akan cerita perjalanan hidupku dan Ghibli. Tsah. Mungkin akan sedikit fangirling hehe.
Pertama kali nonton film Ghibli itu pas pelajaran bahasa Jepang di SMA. Langsung dikasih Spirited Away. Responku saat itu "Ih apaan sih ini film? Gak jelas banget". Gak paham kenapa sih pilihnya babi? Kenapa ada kaonashi? Itu naga ngapain? Akhirnya, gak paham sama jalan ceritanya. Iya, SA yang sangat surealis itu belum sampai ke otak yang realis ini. Tapi seiring berjalannya waktu, pas Kuliah tiba-tiba tahu aja dengan film-film Ghibli. Mungkin ku sudah lelah dengan yang real dan butuh dicekokin imajinasi yang banyak. Film kedua yang ditonton : Totoro. Nice choice! Udah pernah tahu, tapi baru tahu kalo ini Ghibli. Bahkan sempat mengira Totoro dan Totto-chan itu cerita yang sama... Krik. Senang dengan imajinasi Bapak Miyazaki dan kawan-kawan yang wow banget bisa ada makhluk kayak Totoro dan Nekobus, bikin ku jadi nonton film lainnya. Mulai dari Howl, Poppy Hill, etc. In love bangetnya sama Poppy Hill kayaknya, genre Slice of Life yang heart-warming. Oiya, sebenarnya sampai saat ini belum ditonton semua karena mau nontonnya ngurut dari tahun keluarnya--abis Poppy Hill, langsung loncat Nausicaa, Laputa, dst--tapi stuck di tengah suatu film karena selalu ngantuk--sebut saja : Porco Rosso--pengakuan dosa.
Kalo soal Ghibli Jakarta, tahu dari twitternya Sherina sekitar bulan Maret. Pas tahu film-filmnya akan ditayangin di bioskop dan ada exhibitionnya, rasanya langsung teriak waktu itu. Apalagi pas tahun lalu ke Jepang, gagal ke Ghibli Museum Mitaka karena sudah full. Mengobati diri ke Donguri saja. Jadi ini obat banget. Begitu tahu ada oprec volunteer screening, tertarik banget. Ditambah Jatos termasuk dalam list bioskop yang menayangkan Spirited Away--waktu itu masih di Jatinangor--jadi deket kan. Ditambah lagi dengan harapan bisa masuk Exhibition nanti dengan cuma-cuma atau diskon lah--udah kebayang harganya akan tidak pas di kantong.
Tbh, kurang suka dengan manajemennya yang masih ngawang pas Spirited Away. Volunteer baru dibrief di hari H dengan sistem-sistem yang masih didiskusikan, bahkan akhirnya kita rampungin sendiri. Tapi ketemu teman-teman baru yang punya background fans Ghibli itu menghapus kekesalan hehe. Oiya, film Ghibli yang ditayangin di bioskop punya impresi tersendiri. Bikin kita sadar sama hal-hal yang luput ketika kita nonton ilegal haha, seperti ternyata tiap ada Kaonashi, ada background musik gamelan; ya semacam itulah pokoknya film jadi berasa sangat magical. Ini teriak-teriak happy pas nontonnya.
Volunteer screening selanjutnya--Totoro--ku pindah ke Depok. Selain karena udah gak ada alasan kuat untuk tetap di Jatinangor, Depok berhasil diperjuangkan biar masuk dalam list bioskop yang menayangkan film Ghibli. Manajemen jauh lebih baik walaupun banyak miss di beberapa sisi. Di sini ketemu teman baru lagi yang fans Ghibli--gak sih, separonya itu temen-temenku. Struggling disini lebih berasa karena kita harus ada di bioskop tiap hari--sekalian sounding WOG. Melayani pembelian tiket nonton--sistemnya beda dengan pembelian tiket biasanya, tanya jawab soal Ghibli dan eksibisinya, kenalin Ghibli ke orang-orang yang nanya karena lihat banner WOG atau Totoro dari kayu, bagi-bagi kipas Totoro, dll. Yang seru dari kali ini, bikin akrab sama seisinya bioskop dari Mbak Ticketing, Mbak-Mas Popcorn, dan Mas Satpam. Sampai pas kerjaan kita kelar, main ke bioskop buat nonton tapi malah ditanya "Kok gak ada yang jaga lagi?". Kita sampai bikin kaos--seniat itu haha. Btw, pengalaman lucu pas nonton Totoro itu ada anak yang selalu jerit tiap ada Totoro, yang bikin seisi bioskop ketawa.
Pas penayangan Ponyo, gak banyak cerita sih karena dari 7 hari harusnya jaga, cuma ikut 2 kali karena masih hawa-hawa lebaran dan di hari ke 5 jadi hari terakhir di bioskop itu. Pas pertama kali datang jaga lagi, langsung salim sama penghuni bioskop--kan ceritanya abis lebaran. Tapi besoknya salim lagi karena hari itu hari terakhir dan harus pamit. Besoknya Ponyo pindah ke bioskop satu lagi. Nah di bioskop satu lagi, gak perlu volunteer karena pembelian tiket dan pemberian merchandise bisa dihandle sama bagian Ticketingnya. Agak sedih sebenarnya jadi susah kesempatan buat kumpul Ghibli Depok, tapi at least gak kelimpungan tiap sore buat cari siapa yang jaga.
Btw, setelah Ponyo di bulan Juli, ada Mononoke di bulan Agustus. Yang coming soon adalah Howl's Moving Castle di bulan Oktober. Setelah itu, masih akan ada screening sampai bulan Maret 2018, kalo gak salah. Stay tuned di twitter, instagram, dan webnya biar gak ketinggalan info. Kayak aku yang ngejar info volunteer terus haha.
Rencana awalnya, mau cerita soal WoG Exhibition juga, tapi ternyata ini aja udah panjang. See you on the next post!
Official poster from World of Ghibli
Gak usah dibayangin repot bagi kipas yang harus dicocokin sama tanggal pembelian |
Malas dirotate hehe. Stiker ponyo yang harus dicocokin sama tanggal nonton |
Banner segede ini, gimana gak ditanya ya |
Foto bareng volunteer Depok sudah dihapus karena ku tak ikut. Jadi kupost fotoku saja--sebelum kenal Totoro real |
The next post, click here