Senyummu tak kurang diberikan hari itu.
Ternyata bisa membuat hari itu, aku tak membutuhkan langit senja.
Kupu-kupu dalam perut ini terus beterbangan.
Menghindari kemungkinan tertangkap jaring-jaring dan dijadikan gantungan kunci.
Kuharap kupu-kupumu pun begitu.
Secangkir coklatku belum berfungsi dengan baik meredam bahagia hari ini.
Secangkir teh favoritmu semoga berfungsi dengan baik untukmu.
Lalu membenamkan kita dalam jutaan pertanyaan, yang kita hindari jawabannya.
Ini bukan salahmu, sayang.
Ini hanya responku dari stimulus yang entah dipersepsi menyenangkan atau menyakitkan.
Aku tak mau kau terbawa dengan kebingungan konsekuensi dari jawaban.
Salahku juga yang tak mau memastikan kebenaran pada Tuhan.
Setidaknya bukan sekarang.
Mungkin belum waktunya.
Ternyata bisa membuat hari itu, aku tak membutuhkan langit senja.
Kupu-kupu dalam perut ini terus beterbangan.
Menghindari kemungkinan tertangkap jaring-jaring dan dijadikan gantungan kunci.
Kuharap kupu-kupumu pun begitu.
Secangkir coklatku belum berfungsi dengan baik meredam bahagia hari ini.
Secangkir teh favoritmu semoga berfungsi dengan baik untukmu.
Lalu membenamkan kita dalam jutaan pertanyaan, yang kita hindari jawabannya.
Ini bukan salahmu, sayang.
Ini hanya responku dari stimulus yang entah dipersepsi menyenangkan atau menyakitkan.
Aku tak mau kau terbawa dengan kebingungan konsekuensi dari jawaban.
Salahku juga yang tak mau memastikan kebenaran pada Tuhan.
Setidaknya bukan sekarang.
Mungkin belum waktunya.