Apa aku ini sekarang? Siapa aku? Aku tak tahu. Yang kutahu, aku punya dua permintaan.
Pertama, aku ingin terbang. Ajak aku terbang. Ke mana pun, terserah saja. Semakin jauh, semakin bagus. Semakin hilang pun semakin bagus. Aku ingin melihat hal baru, bersamamu boleh. Sendiri pun tak apa. Hanya ingin melihat hal baru. Bosan dengan dunia ini
Andai awan bisa dipegang. Andai pelangi papan seluncur impian. Andai bintang mengizinkanku untuk bersinar bersamanya. Ya andai. Semua hanya khayalan dari pikiran yang tak kunjung dewasa ini
Kedua, aku ingin hujan. Ya hujan terus menerus pun tak apa. Aku ingin berjalan di bawah hujan. Aku ingin menari di bawah hujan. Karena kuharap hujan dapat meluruhkan segalanya. Meluruhkan penat dan masa lalu yang mengganggu. Seperti merefresh kembali jiwa dan pikiran ini, boleh kan? Jika tidak boleh, aku akan memaksa. Biarkan saja dunia menangis melihatku memaksa. Karena dia tak sendiri.
Aku ingin hujan terus. Hujan menyimpan banyak cerita. Hujan membuat memori yang satu dan yang lain, saling bertautan. Hujan menciptakan kenangan baru. Bila indah untuk dikenang, akan tersimpan di jiwa-jiwa penikmatnya. Bila buruk, akan luruh bersama air hujan. Aku percaya itu.
Bila ku sakit pun biar saja. Itu bukan salah hujan.
Jangan salahkan hujan bila membuatmu sakit
Jangan salahkan hujan bila rencanamu gagal
Karena hujan turun sebagai berkah