Persembahan untuk yang Tercinta
11:19 pm
Ini sebuah cerita, salah satu bagian dari perjalanan terakhir dari 32 anak sekolahan
Yang secara beruntung mereka tergabung dalam kekeluargaan SNOWMAN, Republik Cakrawala
Cerita ini bukan sepenuhnya tentang mereka,
Karena ada seorang tokoh yang ternyata dapat menjadikan anak-anak sekolahan ini
Menjadi lebih dari sebuah permata
Menjadi lebih dari sebuah permata
Sosok pertama yang menyambut kami di kelas XII IPA 1 yang kini kami cintai
Sosok yang mengorientasikan kami akan lika-liku masa kelas XII SMA
Ibu Rini Yunita Sari namanya.
Kami yang semula tidak tahu apa-apa tentang kelas XII yang akan kami jalani
Dahulu kami masih saja sok tahu menikmati keseharian dengan santai tanpa beban
Beliau pun tidak tinggal diam. Tanpa bosan ibu Rini bercerita
Memberi pengertian bahwa kami harus keluar dari singgasana yang memanjakan
Tapi berulang kali, itu hanya menjadi tamparan sesaat
Yang langsung hilang saat dibawa tidur semalaman
Yang langsung hilang saat dibawa tidur semalaman
“Aduuuuh... kalian...” mungkin entah berapa kali kalimat geregetan
Yang sebenarnya ingin sekali Bu Rini sampaikan tanpa ampun
Yang sebenarnya ingin sekali Bu Rini sampaikan tanpa ampun
Tapi tidak dipungkiri, naluri pahlawan bertanda jasa surga ini tetap saja punya kesabaran
Kesabaran tingkat tinggi menghadapi anak nakal yang semangatnya naik-turun tak terkendali
Antara kesal, marah, tapi serba salah...
“karena kalian tetap saja anak ibu, nak...”
Ya, apakah kiranya seperti suara hatimu, guruku?
Layaknya seorang ibu yang mendidik anaknya
Tanpa kenal yang namanya sakit hati
Tanpa kenal yang namanya sakit hati
Kami yang tidak tahu diri, justru malah lebih sering membuat Bu Rini sakit hati
Mungkin tak terlisankan... tapi kami tahu mungkin Ibu kecewa
Mungkin tak tersampaikan, tapi pasti seringkali ibu pusing memikirkan kami semua
Sementara kami terlalu sibuk memikirkan diri kami sendiri
Sementara kami terlalu sibuk memikirkan diri kami sendiri
Tanpa mencari cara bagaimana membalas budi
Kami terlalu terbiasa dalam menerima tamparan cinta
Tamparan yang tidak ragu ibu rini berikan pada kami
Sampai kami lupa untuk menyayangi ibu kembali
Kami yang selalu saja menunggu untuk diberi
Bukan memanfaatkan waktu yang ada tuk ucapkan kata terima kasih
Dengan rasa malu namun bangga
Memiliki sosok yang mengiringi kami hingga sampai pada titik ini
Memiliki sosok yang mengiringi kami hingga sampai pada titik ini
Dan dengan segala kerendahan hati..
Ibu, maafkan kami....
-Arini Wulansari-
Selama aku masih bisa bernafas/
Masih sanggup berjalan/ Ku kan selalu mengenangmu/
Meskipun kami tak lagi/ Bersekolah di Smansa/
Dengarlah, ibu/ Kami cinta ibu
Kalih - Manda - Bagas - Suwo - Silmi - Meda - Nia - Sabe - Prita - Peres - Nana - Vivi - Daryl - Intan - Icha - Nopi - Mifna - Mamat - Amira - JK - Gebi - Iddad - Afif - Arini - Faris - Onel - Lisbeth - Arip
Wibi - Nandya - Dewi - Satya
0 comments