#1 Sudah Sebulan
10:55 pmTulisan kali ini pasti berbeda dengan tulisan lain yang cenderung galau-galau sendu. Kali ini, mau menulis yang just wanna let my mind speak if it can. Gatau juga nadanya akan jadi apa. Entah sendu juga. Entahlah, kita lihat saja.
Sesuai judul!
Sudah sebulan di rumah aja karena anjuran pemerintah untuk menghindari pandemi. Lalu apa yang terjadi? Banyak sekali, ya. Padahal hanya sebulan.
Kali ini, for the first time in forever, seorang Amanda dengan kecenderungan extrovert 70an %, sudah hampir sebulan di rumah saja. Keluar rumah hanya untuk ambil uang dan belanja ke minimarket. Terus jadi kepikiran, ternyata kalo kita push us harder, segala yang gak mungkin, jadi mungkin.
I've used to have this principle, but only for "work" zone, at first. Yes, setelah loncat di berbagai tipe pekerjaan dan industrinya, jadi bisa menyimpulkan. Kalau kita tuh bisa jadi apa aja selama kita mau. Pada dasarnya, jika waktunya tepat, manusia bisa menjadi apa saja. Manusia pun bisa bertahan. Perkara nyaman? Itu satu dari sekian banyak faktor yang bisa dicari. Misalnya, yaa kerjaan kita, workloadnya banyak banget, tapi lingkungannya nyaman udah kayak keluarga sendiri. Akhirnya, kita bertahan. Kasus lain nih ya, gajinya gak seberapa, tapi kerjaan lumayan enak dan ideal di hati. Akhirnya, kita bertahan. Nah kan, nyaman bisa dicari
Yang paling menjadi masalah selanjutnya adalah mau atau nggak. Tinggal main keras-kerasan aja sama hidup.
Situasi saat ini nih, hidup yang lebih keras. Hidup yang challenge kita. Sesekali kita dipaksa mengalah. Awalnya, denial pasti. Namanya realita tidak sesuai keinginan. Tapi manusia punya kontrol apa dengan hidup? Manusia bisanya manage dirinya sendiri. Jadi ya tinggal live your life sebenarnya. Cari aja nyamannya hidup seperti apa untuk saat ini. Emang ada yang bilang mudah? Tidak, semua sulit. Tapi yakin ada caranya, untuk kebaikan bersama. Toh, hidup itu memang gak selamanya sesuai dengan keinginan kita.
Anggap aja nih yaa, saat ini kita dipaksa untuk hidup dengan versi paling tidak nyaman. Ada gak nyamannya? Ada dong. Hidup itu yin dan yang. Hitam dan putih. Pasti ada yang kontras. Pasti ada yang berlawanan.
Pelan-pelan akan ketemu kok nyamannya. Ritmenya akan ketemu. Walaupun rindu ritme sebelumnya. Tapi saat ini kita sedang ditantang caranya untuk bertahan. Hmm dimasukin lah ya ke dalam hunger games. Masing-masing kita mencari cara untuk berjuang.
Hidup memang tentang berjuang kan?
Dan belajar deh.
Oiya, manusia yang aku sebut di atas itu aku ya.
Gatau kalau kamu. Bilang saja kalau ternyata kita sama.
I've used to have this principle, but only for "work" zone, at first. Yes, setelah loncat di berbagai tipe pekerjaan dan industrinya, jadi bisa menyimpulkan. Kalau kita tuh bisa jadi apa aja selama kita mau. Pada dasarnya, jika waktunya tepat, manusia bisa menjadi apa saja. Manusia pun bisa bertahan. Perkara nyaman? Itu satu dari sekian banyak faktor yang bisa dicari. Misalnya, yaa kerjaan kita, workloadnya banyak banget, tapi lingkungannya nyaman udah kayak keluarga sendiri. Akhirnya, kita bertahan. Kasus lain nih ya, gajinya gak seberapa, tapi kerjaan lumayan enak dan ideal di hati. Akhirnya, kita bertahan. Nah kan, nyaman bisa dicari
Yang paling menjadi masalah selanjutnya adalah mau atau nggak. Tinggal main keras-kerasan aja sama hidup.
Situasi saat ini nih, hidup yang lebih keras. Hidup yang challenge kita. Sesekali kita dipaksa mengalah. Awalnya, denial pasti. Namanya realita tidak sesuai keinginan. Tapi manusia punya kontrol apa dengan hidup? Manusia bisanya manage dirinya sendiri. Jadi ya tinggal live your life sebenarnya. Cari aja nyamannya hidup seperti apa untuk saat ini. Emang ada yang bilang mudah? Tidak, semua sulit. Tapi yakin ada caranya, untuk kebaikan bersama. Toh, hidup itu memang gak selamanya sesuai dengan keinginan kita.
Anggap aja nih yaa, saat ini kita dipaksa untuk hidup dengan versi paling tidak nyaman. Ada gak nyamannya? Ada dong. Hidup itu yin dan yang. Hitam dan putih. Pasti ada yang kontras. Pasti ada yang berlawanan.
Pelan-pelan akan ketemu kok nyamannya. Ritmenya akan ketemu. Walaupun rindu ritme sebelumnya. Tapi saat ini kita sedang ditantang caranya untuk bertahan. Hmm dimasukin lah ya ke dalam hunger games. Masing-masing kita mencari cara untuk berjuang.
Hidup memang tentang berjuang kan?
Dan belajar deh.
Oiya, manusia yang aku sebut di atas itu aku ya.
Gatau kalau kamu. Bilang saja kalau ternyata kita sama.
1 comments
Thank you for sharing, and nice articles theconceptwriters
ReplyDelete