Terbenam aku dalam kegelapan.
Sampai ku mendengar suara derap langkah.
Jangan ke sini, kataku.
Tuhan, tolong hentikan.

Syukurlah memang bukan.
Karena ku dengar derap langkah menjauh.
Aku pun berdoa dalam gelap.
Semoga cahaya segera datang.
Cahaya yang tidak sekedar menyinari ruangan ini.
Cahaya yang bisa membuatku bangkit meninggalkan gelap ini.

Gulita tiba-tiba menjadi temaram.
Secepat inikah Tuhan mengabulkan doaku?
Ku yang terbiasa dalam gelap, tidak dapat memandang cahaya.
Seketika keluhan muncul dari mulutku dan cahaya meredup.
Secepat itukah keluhan ini berbalas?

Tapi ku bangkit.
Mengumpulkan sisa cahaya yang ada.
Keluar meninggalkan gelap yang membiasakan ini.

Ada yang lain sebelum ku bangkit.
Pendorong jiwa ini berani menembus cahaya.
Suara lembut yang menyelusup dalam kalbu.
Suara yang kelak terkenang sepanjang waktu.

"Untuk apa dalam kegelapan? Berikan sedikit cahaya saja sudah cukup"